Pages

Labels

Sabtu, 31 Maret 2012

Pangeran Laba-Laba dan De Javu

               “Hai laba-laba kecil. Kenapa kamu menatapku seperti itu? Apakah wajahku terlalu jelek?”  seorang mahasiswi semester satu jurusan teknik informatika, Kiren Zitika, sedang memandangi seekor laba-laba kecil di tangannya. Laba-laba itu hanya diam seribu bahasa.
              Pukul 23.00 Kiren beranjak untuk tidur. Diletakkannya laba-laba itu di samping bantalnya. Tiba-tiba sinar berwarna keemasan terpancar dari tubuh sang laba-laba.
TRIIINGGG..
Laba-laba itu berubah menjadi seorang pria cakep, keren, tampan, pokoknya WAAH banget.
                Karena cahaya itu, Kiren terbangun dari tidurnya. Kaget. Syok.
                “Ka..ka..kamu siapa?”
                Tersenyum. “Aku laba-laba yang kamu selamatkan tadi siang.”
                “Bagaimana mungkin kamuuuu,,?”
                “Sebenarnya aku Pangeran dari negeri Padang yang jauh. Namaku Roandhafi. Aku menjelma menjadi laba-laba untuk mencari seseorang yang cinta kepadaku dan menerima aku apa adanya.” Jelasnya. “Apa kamu mau membantuku?”
               “Mmm, oke. Kalau begitu kamu keluar dulu dari kamarku. Nanti kalau sampai ketahuan bunda bisa bahaya. “ Kiren bangkit dari tempat tidur dan mempersilahkan Roandhafi keluar lewat jendela setelah cahaya keemasan terpancar lagi dan sang Pangeran berubah wujud kembali menjadi laba-laba.

**Keesokan harinya..

             Mata kuliah Sistem Digital baru dimulai ketika seorang mahasiswa masuk kelas dengan  tergesa-gesa. Desas-desus yang beredar ada mahasiswa yang sebelumnya sekolah di Jerman baru masuk.
              “Roandhafi??” Gumam Kiren. Lagi-lagi dia dibuat terkejut oleh si Pangeran laba-laba yang punya sejuta misteri. Roandhafi duduk di samping Kiren di barisan paling depan yang kebetulan sering kosong karena mahasiswa di kelasnya lebih senang duduk di belakang terutama kalau sedang ujian.
                “Ngapain kamu disini?” setengah berbisik Kiren bertanya. Matanya terus memandang ke depan ke arah dosen yang sedang cuap-cuap.
                “Bukannya udah aku bilang kalau aku sedang mencari orang?” Jawabnya enteng. Semua mahasiswi di kelas itu memandang ke arah Roandhafi sambil tersenyum karena ketampanannya. “Tapi udah aku temuin kok.”
                “Siapa?”
                “Kamu.”
TOK.. TOK.. TOK..
                “KIREN, BANGUUUN!!” Bunda teriak dari balik pintu.
SEKK..
                Kiren tersentak bangun. Teriakan bunda nyaring banget. Membuyarkan semua mimpi Kiren nan indah permai.

           Beranjak untuk mandi. Dilihatnya ada seekor laba-laba sedang pulas tidur di samping bantalnya. Namun Kiren menganggap hal itu biasa saja. Dilihatnya cermin. Memperhatikan bayangan yang ada di hadapannya. Seorang wanita biasa dengan rambut lurus sedikit bergelombang dan sedang berantakan yang tergerai di punggungnya. Mata yang masih setengah terpejam, tinggi semampai, kulit yang tidak terlalu putih. Yang terlintas di pikirannya, BIASA.
                “Hhh,, mana mungkin ada pangeran yang tertarik sama aku.” Ucapnya sambil lalu.

**Di Kampus..

              Tok tok tok. “Maaf Buk, saya terlambat.” Seorang pria berbicara kepada dosen mata kuliah Sistem Digital di depan pintu kelas sambil ngos-ngos-an.
               “Silahkan masuk.” Dosen kembali menerangkan slide show yang ditampilkan melalui proyektor.
               Kaget. Kiren merasa kepalanya baru saja dipukul palu seukuran bola futsal. Pusiiiinggg..
              “R..O..A..N..D..H..A..F..I..?!” Gumamnya. Tak sangka akan mengalami ‘de javu’. Melongo seperti kamping ompong. Muka bodoh Kiren keluar. DASAR PANGERAN LABA-LABA! BIKIN ORANG BINGUNG AJA! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar