Pages

Labels

Selasa, 27 Maret 2012

Never Ending Story

Kesatria ku kembali. Kali ini benar-benar kembali. Dia berkata padaku dia tidak lagi dimiliki. Rasa yang kutelan mentah-mentah kini mulai bersemi. Ternyata aku masih memiliki rasa yang sama untuknya.
            Sepasang bola mata itu menatapku. Kurasakan jantungku seperti akan melompat. Fokus ku buyar. Saat suaranya yang mantap mulai mengusik ketenanganku.
            ”Lady, aku sayang kamu. Aku merasa cocok denganmu. Walau kita belum terlalu lama saling kenal, baru 2 kali bertemu, tapi kau telah mengisi hatiku.”
            Lady tak tau harus berkata apa. Bahkan ketika pegangan tangan mereka terlepas, tanpa sadar Lady menggulung-gulung selembar kertas.
            Kisah cinta Kesatria dan Lady mengalir dengan indah. Begitu ceria, penuh tawa dan canda sampai masa lalu Kesatria kembali hadir dalam kisah mereka. Muncul bagai gunung es di lautan fasifik di musin dingin. Mencoba merenggut kehangatan. Namun cinta ini terlalu kokoh. Kisah lalu semakin menyeruak masuk. Ingin mengambil bagian jua. Masalah pun mulai muncul. Bingung akan cerita Kesatria. Bingung akan masa lalunya.
            ”Sesungguhnya apa yang dulu telah kamu lakukan sampai-sampai harus mempertanggungjawabkan? Sampai sejauh mana masa lalu itu terjadi?” Menangis. Tak sanggup dengan semua rongrongan masa lalu itu.
            Namun akhirnya Lady dan Kesatria bisa melaluinya. Menghadapinya tanpa menimbulkan masalah baru. Walau Lady tau masa lalu akan kembali mencoba menghancurkan kisah mereka.
            Tidak hanya itu, Pangeran yang dulu mengkhianatinya kembali. Menginginkan rasa yang kini telah tergantikan untuk kembali padanya. Itu tidak mungkin! Semuanya telah sirna. Pangeran tetap bersikukuh hingga tak terelakkan lagi pertempuran antara Kesatria ku dengan Pangeran itu.
            Kesatria tak membiarkan Lady kembali padanya. Walau Pangeran bergelimangan harta, namun dia terlalu tamak untuk memiliki segalanya dan ketamakan pula yang membuatnya kehilangan.
            Kesatria ku menang! Diacungkannya pedang kepada Pangeran di akhir duel mereka yang sengit. Pangeran lari terbirit-birit bersama kuda sembraninya.
            Tak ada yang dapat pisahkan mereka kini. Masa lalu, sekarang, atau masa depan. Hanya Yang Maha Berkehendak yang kuasa pisahkan cinta Lady dan Kesatria.
           
Cinta,,
            Baru kali ini aku merasakannya
            Baru kali ini kukatakan pada seorang pria
            Cinta,,
            Akankah hadir bersamaku selamanya
            keTika mata tak lagi terang
            keTika tangan tak lagi menggenggam
            dan keTika jantung tak lagi berdetak
            Cinta,,
            Antara aku dan Kesatria

            Seperti kisah cinta lainnya, kisah ini berakhir dengan bahagia.
            Akankah??

            ”Apa yang telah berlalu merupakan permulaan” (William Shakespeare)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar