Pages

Labels

Kamis, 31 Januari 2013

Say A Little Prayer



Say a little prayer for youA moment I wake upBefore I put on my makeupI say a little pray for youWhile combing my hair nowAnd wondering what dress to wear nowI say a little prayer for you

Forever, forever, you'll stay in my heartand I will love youForever, and ever, we never will partOh, how I love youTogether, together, that's how it must beTo live without youWould only mean heartbreak for me

I run for the bus, dearWhile riding I think of us, dearI say a little prayer for youAt work I just take timeAnd all through my coffee break-timeI say a little prayer for you

Forever, forever, you'll stay in my heartand I will love youForever, and ever, we never will partOh, how I love youTogether, together, that's how it must beTo live without youWould only mean heartbreak for me.


Rabu, 30 Januari 2013

Wanita Cantik Itu Adalah Kakak Ku


       Sore ini adalah jadwal aku untuk belanja ke pasar kaget -bukan setiap orang yang belanja kesana terkaget-kaget, namun memang pasarnya bernama pasar kaget atau pasar yang menjual barang harian dengan harga murah dibanding pasar-pasar biasa, mulai dari cabe, bawang, sayur mayur, buah-buahan, ikan-ikanan, dan pakaian-, aku bertemu dengan seorang wanita yang sangat aku kenal. Kak Vivi. Aku sudah lama tidak bertemu dengannya. Bertahun-tahun lamanya.
         Kak Vivi adalah seorang wanita yang sangat baik. Waktu kecil aku sering bermain ke rumahnya. Sering menginap juga di rumahnya. Tidak ada hubungan darah dengan aku, namun dia sangat sayang padaku. Waktu aku SD dia sudah menjadi wanita dewasa. Aku tidak tau berapa umurnya. Yang aku tau dia adalah pacar abang sepupuku.
          Kak Vivi sangat cantik, tinggi, putih, lembut, rambutnya panjang keriting, kulitnya mulus, begitu juga dengan wajahnya. Sosoknya membuatku yang saat itu masih kecil bercita-cita kelak jika aku dewasa, aku ingin seperti Kak Vivi. Wanita yang sangat sempurna di mata aku. Orang tua ku sangat senang dengannya. Bagaimana tidak, manusia mana yang tidak senang kenal dengan wanita yang sangat baik dan ramah seperti dia, dan dia sangat menghormati orang tuaku seperti orang tuanya sendiri.
        Saat tadi aku bertemu dengannya, Ya Allah, sudah lama sekali aku tidak berjumpa dengannya. Mungkin sejak dia putus dengan abang sepupuku dan dia pindah ke rumah ayahnya dan saat itu aku masih kecil. Dia masih jelas mengingatku. Aku senaaaaaaaang. Kak Vivi masih ingat padaku. Dia memelukku. Namun ada yang lain dengan dia. Mungkin dia sakit. Dia susah untuk bicara, tubuhnya yang sempura dulu kini menjadi sangat kurus. Saat dia bicara padaku dia seperti terpatah-patah kalimatnya, seperti susah untuk bicara, dia juga seperti kurang jelas mendengarku dan hanya melihat gerak bibirku, seperti orang yang pernah mengalami "stroke". Wajahnya yang selalu bersinar kini terlihat sangat lelah, pucat.
       Walau dia seperti itu, tapi di matanya masih terlihat kasih sayangnya padaku. Aku tau dia menganggapku seperti adiknya sendiri. Dan kasih sayangnya itu terpancar jelas dari matanya. Tak pernah berubah. Dia bilang aku sangat cantik sekarang. Sedih melihat keadaannya, namun aku merasa sangat beruntung punya kakak seperti dia. Sangat! Dan aku sayang padanya.
          Yang aku tau dia adalah wanita sholehah, rajin sholat ke mesjid, rajin puasa sunah, rajin mengaji. Meski kini dia terlihat begitu rapuh, wanita sempurna yang kini sedang sakit itu, tapi ntah kenapa di mataku dia tetap sangat cantik, aku masih mengaguminya, sama seperti dulu. Kakakku, Kak Vivi, semoga Allah menjauhi segala penyakit dari tubuh dan jiwamu, selalu diberi kesehatan, kekuatan, umur panjang, rezeki yang baik, dan selalu bahagia. Doaku selalu untukmu Kak. Ingin segera bertemu lagi denganmu. Karena rindu ini belum terobati.


Terkenang oleh ku masa lalu
Sesosok wanita cantik memandang dengan senyum merekah
Indah penuh kasih
Lembut lemah gemulai sikapnya
Ialah wanita sempurna